Prosedur Pemesanan:

1.Pemesanan harap dilakukan melalui: SMS ke 0857 10 7874 93
Sebutkan produk yang diinginkan, berikut nama lengkap, alamat lengkap tujuan pengiriman/tempat tinggal+no telepon.

2. Setelah kami cek ketersediaan barang akan kami konfirmasi kembali.

***** Stok dan model dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

3.Berikutnya akan kami konfirmasi total harga beserta ongkos kirim.
Transfer harap dilakukan ke (dapat menggunakan jaringan ATM Bersama/BCA atau ATM Mandiri):

Bank : Bank Syariah Mandiri KCP Jakarta-Palmerah
No Rek : 0 8 6 7 0 4 4 0 4 7
Kode Bank: 451
Atas Nama: Wibowo Setyawan


4. Setelah kami menerima bukti transfer, barang akan kami kirim melalui JNE / POS Indonesia (Khusus pembelian eceran atau grosir dengan berat tertentu). Untuk Ongkos kirim bisa dilihat di http://www.jne.co.id/ ada tarif Reguler 1-2 hari, Oke 3-5 hari.

***** Pembelian dalam jumlah kodian/partai besar akan dikirim melalui jasa ekspedisi lainnya.

5. Setelah terkirim kami akan konfirmasi nomor resi pengiriman melalui PM atau SMS.

6. Bila barang telah kami kirim maka bukan tanggung jawab kami lagi. Keterlambatan adalah tanggung jawab jasa pengiriman/ekspedisi yang bersangkutan.

Demikian dari kami, selamat berbelanja. Wassalamu'alaikum

Wibowo S

Jumat, 04 November 2011

PERBEDAAN KEKUATAN BENANG KAIN KATUN DITINJAU DARI JENIS AIR RENDAMAN

Sri Endah Wahyuningsih

Abstract

Water from well, river, and sea are differ in chemical content. The aim of the study is toknow if there are differences in cotton fabric yarn strength between one which are steeped in wellwater, river water, and sea water. Experiment using cotton fabric taken with total random sampling.Data are collected with laboratory test, using yarn strength tester equipment according to textilestandard. Variance analysis was used for data analyzing proved the hypothesis where Fh=337,35 >Ft=3,4, and Tukey B test value for sea water= 4,3556, river water=2,5926, and well water=3,6370.The research conclude that there are differences of cotton fabric yarn strength by the influence byeach type of steeping water, separately, and all together. Hence suggested to choose river waterinsist of sea water with higher risk of fabric damage.
Keyword: strength, cotton yarn, steeping water
Air sumur, air sungai, dan air laut mengandung unsur yang berbeda. Diduga kandunganunsur dapat mempengaruhi kekuatan bahan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanyaperbedaan kekuatan benang kain katun yang direndam dengan tiga jenis air tersebut. Penelitian iniberupa eksperimen, dengan obyek penelitian benang katun yang terdapat dalam kain.Pengumpulan data melalui uji laboratorium menggunakan yarn strength tester. Analisis data menggunakananalisis varians dilanjutkan dengan uji B Tukey. Hasil analisis menunjukkan hipotesisditerima (F=337,35 > Ft=3,4), yang didukung oleh hasil uji Tukey dengan besaran untuk air lautadalah 4,3556, air sungai sebesar 2,5926 dan air sumur sebesar 3,6370. Simpulan yang dapatdiambil adalah ada perbedaan yang signifikan antara kekuatan benang kain katun pada setiapvariasi air rendaman. Perbedaan terbesar terdapat pada perendaman dengan air laut. Saranmenghindari penggunaan air laut dan air dengan kadar asam tinggi untuk merendam kain katun.
Kata kunci : Kekuatan, benang kain katun, air rendaman.

Diambil dari: Sini

Jumat, 28 Oktober 2011

Jenis-Jenis Kain


1. JENIS BAHAN BERDASARKAN PROSES PEMBUATANNYA
a. WOVEN
Kain yang di buat dari hasil penyilangan dua benang dengan cara di tenun/ dianyam. Sering disebut kain tenun. Bahan woven cirinya tidak dapat di tarik.

b. KNIT
Kain yang dibuat dari jeratan – jeratan benang / mengaitkan benang dengan benang , sering di sebut kain rajut. Cirinya kain ini dapat di tarik atau elastis. Contoh dari kain rajut : jersey, interlock, rib, single jersey, tricot dll.
2. JENIS BAHAN BERDASARKAN BAHAN BAKUNYA (SERAT)
2.1. Serat Alam
  1. Cotton
Berbahan dasar kapas, dikenal dengan juga cotton combed dan cotton carded, perbedaannya adalah:
Combed:
• Serat benang lebih halus.
• Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.

Carded:
• Serat benang kurang halus.
• Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.
Karakteristik dari cotton combed ataupun carded adalah:
  1. Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
  2. Mudah kusut
  3. Mudah menyerap keringat
  4. Pakaian / kain akan rusak bila direndam lebih dari 2 jam dalam detergen
  5. Rentan terhadap jamur
Apabila dibakar baunya seperti kertas terbakar, hasil pembakarannya akan menjadi abu dan jalannya api lambat.

2.2. Serat Sintetis
  1. Aramid
Aramid banyak digunakan untuk baju pemadam kebakaran, pembalap mobil dan motor. Aramid termasuk jenis nylon seperti Nomex, Kevlar dan Tawron adalah bahan yang sangat tahan api, tahan suhu tinggi, terbakar pada suhu 53 oC.
2. Acrylic
    Acrylic dikenal dengan nama dagang Acrilian, Cashmilon, Orlon, Vonnel, Wolacryl, dan lainnya. Sedangkan modakrilat nama dagang Acrilan, Courtelle, Cresian, Dynel, Orlon, Redon dan lainnya.
    Secara umum sifatnya mirip dengan wol. Kain dan garmen dari acrylic mempunyai pegangan yang lembut, rua (bulky) ringan dan juga isolator panas yang dapat menahan panas tubuh namun tidak membuat gatal di kulit. Kekurangan dari bahan ini adalah kenyamanan dalam pemakaian. Kelebihannya adalah walaupun seratnya tidak mampu menyerap air namun berasa lembab bila digunakan dan acrylic bersifat lebih cepat kering dibandingkan dengan serat sintetik lainnya.
    Pencuciannya dapat digunakan dengan sabun biasa dan tahan terhadap pencucian kimia dry cleaning dan pelarut organic lainnya. Acrylic sangat peka terhadap panas karena menyebabkan bahan terdistorsi, oleh karena itu penyetrikaan hanya dilakukan dengan setrika hangat.
    3. CDP
      Singkatan dari cationic dyeable polyester, yaitu jenis serat sintetik yang merupakan modifikasi dari serat polyester sehingga dapat dicelup dengan zat warna basa  dan zat warna disperse.
      4. Polyester
        Dikenal dengan nama dagang Terylene , Dacron, Trivera, Tetoron. Kekuatan, elastisitas yang baik dari serat polyester menghasilkan kain yang mempunyai ketahanan yang baik terhadap lekukan atau kekusutan sehingga tidak memerlukan penyetrikaan panas. Kekurangan dari kain polyester adalah daya serap lembabnya rendah dan kekakuan yang tinggi sehingga kenyamanan berkurang.
        Pewarnaan polyester dilakukan dengan menggunakan zar warna disperse yang kaya warna dan mempunyai ketahanan luntur warna yang sangat baik terhadap pencucian, gosokan dan sinar.
        Kain polyester tahan terhadap pelarut organic dan pencucian kimia / dry cleaning, serta mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap bakteri dan jamur.
        5. Polymide /Nylon
          Dikenal juga sebagai perlon, caprolan dan amilan, trilobal atau antron, rislan, nomex dan lainnya. Pada umumnya serat sintetik ini merupakan isolator yang baik dan dapat menimbulkan sifat listrik static. Sifat kekuatan dan elastisitas serta ketahanan sangat baik, tahanan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga.
          Kekurangan dari kain nilon adalah daya serap lembab yang rendah. Nilon dapat  dicuci dengan sabun alkali dan tahan terhadap pencucian kimia / dry cleaning. Bahan nilon tidak tahan panas tinggi, pada suhu setrika 180 o C nilon mulai lengket dan rusak pada suhu 230oC dan meleleh pada suhu 250oC.
          Nylon dapat dicelup dengan zat warna asam dan kompleks logam, terhadap zat warna lain seperti basa,direk, belerang, tetapi ketahanan cuci dan sinar jelek.
          6. Spandex
            Lebih dikenal dengan nama Lycra yang merupakan trade mark dari Du Pont. Mempunyai sifat elastisitas yang tinggi, kuat dan memiliki ketahanan gosokan yang tinggi. Spandex adalah jenis serat sintetis yang terkenal memiliki elastisitas lebih baik dari rubber. Kain spandex bisa mencapai tingkat elastisitas dengan tarikan sampai 500%.

            2.3. Serat semi sintetis
            1. Modal
            Modal atau polynosic dikenal dengannama Avril, Hightel, Vincel, Zantrel dan lainnnya adalah selulosa yang diregenerasi, sejenis rayon viskosa dengan derajat polimerisasi yang lebih tinggi dan memiliki struktur mikro fibril dengan panjang rantai molekul dua kali lipat dari rayon, kekuatan lebih tinggi tetapi mulur serta moisture regain lebih rendah.
            Modal dpat dicuci dengan sabun atau detergen dan pelarut organic dan pencucian kimia / dry-cleaning  dan disetrika dengan suhu sedang, dengan pemanasan seperti ni kekusutan dapat dihilangkan, adanya uap dalam penyetrikaan memudahkan kain untuk menjadi licin dan terlihat berkilau
            2. Rayon Viscosa
              Rayon viscose adalah serat semi sintetik yang bahan bakunya dari alam yaitu kayu yang mempunyai kadar selulosa tinggi, sehingga mempunyai kenyamanan dala pemakaian yang sangat baik pada berbagai kondisi
              3. Rayon Acetat
                Termasuk dalam serat semi sintetik yang mempunyai elastisitas yang baik, namun tidak cukup untuk memberikan ketahanan kusut yang baik. Rayon asetat adalah konduktor panas yag buruk tetapi merupakan isolator panas yang baik oleh karena itu bahan ini banyak digunakan sebagai kain pelapis
                Pencucian dapat dilakukan dengan sabu alkali dan dengan pencucian kimia / dry cleaning. Penyetrikaan kain asetat dilakukan dengan menggunakan setrika hangant dan tidak langsung
                Rayon asetat tahan terhadap mikroorganisme dan serangga tetapi tidak tahan terhadap jamur terutama pada kondisi yang lembab

                2. 4. Blending / campuran serat
                Seringkali untuk memperoleh harga yang lebih murah dan kekuatan dari bahan kain tersebut maka dilakukan blending / campuran serat misalnya T/C 65/35  ( campuran polyester cotton), T/R 65/35  (campuran polyester rayon), CVC  ( campuran polyester cotton 50/50), cotton / lycra (97/3) dll
                • TC (Teterton Cotton ) / Polyester – Cotton
                Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. TC biasanya di buat untuk sprei, hem, celana.
                Karakteristik:  Lebih tahan ‘shrinkage’ (tidak susut dan melar) meskipun sudah dicuci berulang-ulang dan apabila dibakar akan menghasilkan abu dan arang, untuk pengujian detailnya harus dengan bahan kimia tertentu.
                • CVC ( Cotton Viscose)
                Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

                Diambi dari: Sini